Life : Just Do It!!

Coretan tangan yang berawal dari kepala yang penuh pertanyaan dan kadang jawaban..

Merindukan budaya kejujuran..


"JUJUR AJUR.."


"JUJUR KACANG IJO.."


Itulah ungkapan sebagian orang kalau saya ajak bicara tentang makna JUJUR di kehidupan kita sekarang ini. Sudah banyak orang yang sudah terlanjur apatis dan menyangsikan nilai suatu kejujuran.

Bahkan ungkapan JUJUR AJUR, merupakan suatu ungkapan yang menunjukkan seolah nilai jujur sudah sangat berubah. Dalam kehidupan yang 'seharusnya', JUJUR seharusnya menjadi DEFAULT atau nilai absolut kita dalam bertindak. Akan tetapi, kenyataannya dikehidupan sekarang, KETIDAK JUJURAN-lah yang menjadi default. Kalau kita jujur, maka kita akan hancur, kalah bersaing, tidak dapat rizki dan lain sebagainya...


Pepatah bilang: IKI JAMAN EDAN, ORA EDAN ORA KEDUMAN. Itulah yang kita rasakan sekarang. Orang banyak berpikir untuk lebih memilih curang, menggunakan segala cara untuk mendapatkan suatu tujuan. Mengambil jalan pintas karena memilih prinsip dengan usaha sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya.

Tapi tahukah anda, jika hasil yang kita dapatkan dengan segala cara itu, dengan cara yang menyakiti orang lain (baik sengaja maupun tidak disengaja) menghasilkan sesuatu yang tidak barokah. Easy Come, Easy Go..


"Cari orang yang jujur sekarang susah.."

Orang jujur sekarang sudah menjadi 'barang' langka. Kalaupun ada, saat ini hanyalah masalah waktu untuk berubah. Namun, sampai kapan akan begini terus?


Tapi saya percaya, kalau kita berusaha untuk lebih jujur insya Allah kita akan menemukan yang namanya KEDAMAIAN hati. Itulah yang sebenarnya harus kita cari di kehidupan ini. Masih ingatkah kita sewaktu masih kecil saat pertama kali berbohong? Jantung berdetak kencang, pikiran kemana-mana dan seterusnya. Sekali kita berbohong, maka akan PASTI dilanjutkan dengan kebohongan-kebohongan yang lain. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi-jadi..


Saya sendiri sudah capek untuk berbohong dan dibohongi..

Bolehkah saya merindukan budaya kejujuran?

Bagaimana dengan anda?


Refleksi : Titik balik

Sekedar berteori : Hidup manusia bagaikan roda berputar..
Kadang dibawah, diatas, disamping kanan atau kiri. Kadang cepat, kadang lambat, kadang super cepat, atau super lambat..
Kalau sekedar berteori, tak akan habis masalah ini dibahas. Setiap manusia memiliki langkah berbeda, memiliki permulaan berbeda dan juga 'garis' yang berbeda.
Ada yang berpandangan dalam melangkah dikehidupan harus 'alon-alon tapi kelakon' (pelan-pelan tapi terlaksana) menurut falsafah jawa.. Atau ada juga falsafah edan seperti 'muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk sorga..'
Tapi apapun itu, pelajaran yang terpenting yang saya rasakan yaitu : Bagaimana kita bisa melihat kebawah saat berada diatas, dan melihat keatas saat berada dibawah.

Melihat kebawah saat berada diatas
Hal yang paling sering lupa kita lakukan saat kita berada di titik tertinggi kesuksesan adalah bagaimana kita mensyukuri apa yang sudah ada. Biasanya yang ada hanyalah rasa kurang dan kurang. Bagaikan minum air laut, selalu berasa haus (dan asin) dan ingin minum terus menerus. Badan ini memiliki batasan, otak ini memiliki batasan dan hati ini memiliki batasan. Itu sebabnya kita harus bisa mengukur diri apakah kita sudah melewati batas nafsu dalam hidup di dunia ini.
Contoh paling mudah saat kita memulai hidup. Sewaktu masih bujang, belum punya motor bercita-cita pingin beli motor. Sudah punya motor, tidak afdol kalo HPnya belum tipe terbaru.. Sudah menikah, ingin punya rumah. Setelah punya rumah, kepingin punya mobil. Awal punya mobil masih mobil bekas tahun kawak, yang lebih sering masuk bengkel daripada masuk garasi. Dikasih rejeki, bisa beli mobil baru (meskipun kredit) kadang sudah mulai belajar dugem dikit-dikit.. Masih kurang puas, beli mobil lagi kali ini emoh lagi pake merk jepang tapi sudah pingin merk eropa. Belum habis, males kena macet jalanan beli helikopter buat pergi-pergi ke kantor. Paling terakhir, masih kurang puas dengan hanya predikat pengusaha sukses lantas ikut-ikutan kedalam pencalonan calon bupati atau calon gubernur..
Sampai kapan?
Mengejar dunia takkan ada habisnya kalau kita menuruti nafsu..
Saya sendiri masih sekedar berteori dan berandai-andai. Karena jalan hidup tidaklah mudah dan sedikit terseok-seok.. :)
Sedikit beramal untuk orang lain, karena sebagian rizki kita adalah hak mereka yang membutuhkannya.. Itu yang selalu dikata oleh orang tua saya setiap saat.. Memang tidaklah mudah, namun itu adalah obat dari 'serakahisme' yang menyerang..
Melihat keatas, saat kita berada dibawah
Hidup ini tidaklah selalu berada diatas, namun juga sering kita jatuh didalamnya. Bagaimana kita selalu berusaha untuk selalu bisa bangkit dan memotivasi diri untuk segera lepas dari keterpurukan. Bagaimana kita bisa memacu diri untuk segera bangkit dengan bekerja keras and NEVER GIVE UP! Sekali lagi, hanya sekedar berteori. Karena saya sendiri juga sedang belajar didalamnya..
Bagaimanapun, hidup tak selalu sesuai dengan keinginan kita.. Saat masalah datang, bukan bagaimana kita menyalahkan masalah yang memang selalu salah datang disaat yang salah.. Dasar masalah.. :)
Tapi bagaimana kita bisa segera mencari solusi atau penyelesaian terhadap masalah kita hadapi. Kata bos, harus SUROBOYO! SURO iku WANI, BOYO iku UTANG.. dadi SUROBOYO = WANI UTANG! (berani hutang).. Ga usah takut, nek ga iso bayar yo kari semoyo.. Wahahaha..
Well, Kalo ikut falsafah si Bos, modal utama tentunya harus tebal muka alias rai gedhek.. Seberapa tebal muka-mu? Ya memang disitu seni-nya.. hehehe..
Tp, bagaimanapun segala sesuatunya memang harus dihadapi.. Jangan pernah lari dari masalah!
Disitu kita juga bisa mengukur, mana teman sejati mana yang tidak. Bukan sekedar seneng melu, soro mlayu (senang ngikut, susah malah lari)..
Terakhir, itu semua saya hanya sekedar berteori.. Karena bagaimanapun saya juga dalam tahap belajar.. Karena manusia, bagaimanapun punya tugas tetap : belajar!
So, selamat belajar buat teman-teman semua! Semoga Alloh selalu meridhoi jalan yang kita ambil.. Amin..

Being Greedy (Menjadi Serakah)


Sejak kecilpun, kita tahu serakah itu salah.. Serakah itu merugikan.. Serakah itu egois.. Tapi???


Tanpa kita sadari, kadang kita terpenjara kedalam daerah keserakahan. Meskipun kata Ebiet G Ade, serakah itu adalah sifat dasar manusia. Kenapa muncul serakah, karena kita juga diciptakan satu 'paket' dengan sifat yang namanya nafsu.

Namun, bagaimana kita bisa menahan -baca:mengontrol, hawa nafsu itulah yang terpenting didalam menjalani kehidupan ini.


Saat kita ga punya, seringkali kita berdoa memohon kepada Tuhan agar diberikan yang namanya punya.. Ga hanya satu, tapi pasti mintanya punya-nya BANYAK!
Masih berdoa saja sudah serakah.. Apalagi sudah dikabulkan.. :)


Sayapun masih sering terjebak didalam lingkaran keserakahan ini.. Saat kita ga ada job, dengan mengiba-iba kita memohon untuk diberikan job. Tetapi saat job sudah melimpah limpah, seringkali kita masih serakah dengan job baru lagi (meskipun job lama belum juga tuntas) bahkan masih mau ngambil job orang lain (dengan anggapan kita merasa lebih mampu dari orang tersebut).. dan hasilnya: semua job ga ada yang pernah selesai!

Kalo anda pernah mengalami hal ini (atau hal yang mirip dengan kasus ini), berarti anda sudah terjebak didalam dunia keserakahan.


Lantas apa obatnya orang serakah?

Cara terbaik untuk mengatasi perasaan ini adalah dengan kita merasa yakin bahwa kita juga menginginkan orang lain sukses. Karena dengan kita membantu sebuah kesuksesan orang lain itu, akan muncul sebuah orgasme kebahagiaan. Singkat kata, dengan berbagi. Berbagi sukses, berbagi kebahagiaan dan lain-lain..

Tentunya syarat lain adalah sebuah keikhlasan.
Saya tidak akan membahas lebih dalam dengan makna keikhlasan, dan menganggap itu semua tergantung orang lain.


Namun..

Tidak selamanya serakah itu salah!

Ada yang bilang : Mari Menjadi Serakah, karena Serakah itu baik …!

Serakah menjadi bensin yang mampu menggerakkan ekonomi. Serakah adalah bahan bakar yang baik dalam perekonomian untuk membuatnya bergerak. Tanpa ada sifat serakah, ekonomi akan berhenti dan lesu..

Meskipun kata kuncinya : tidak berlebihan.


So.. marilah menjadi orang yang serakah.. asal tidak berlebihan.. Begitulah kira-kira..

Menurut anda? :)

It is time..

Hidup harus MEMILIH..!
Jika kita sudah sampai dipersimpangan.. Dan memaksa kita untuk berani memilih dan menentukan nasib kita sendiri..
Tidak bisa tidak.. dan harus SEKARANG!


Apa yang bisa kita lakukan dengan keadaan itu?
Banyak faktor yang menentukan dan menjadi alasan kita dalam memilih..
Bukan hanya sekedar untung rugi.. Bukan hanya suka dan tidak suka..
Dan kita hanya bisa bertanya kepada diri sendiri..
Bertanya kepada HATI..

Kalau kita tidak mampu memilih, tentu hanya pada satu kita bersandar..
Hanya kepada-Nya.. dan Alloh pun akan menjawabnya lewat HATI..

Bagaimanapun, ini adalah suatu hal yang tidak terelakkan.. harus kita lewati..
Karena hidup memang harus MEMILIH..
dan pilihlah dengan HATI!